Ini Dia Yang Sering Mengakibatkan CVT Matic Rusak
#CVTMatic #MotorMatic #KelemahanMatic
Ini Dia Yang Sering Mengakibatkan CVT Matic Rusak | Motor matic sudah menjadi motor favorit di Indonesia. Pemakaian motor matic itupun sangat mudah dan simple.
Namun, dibalik itu semua ada sebuah penyakit pada motor matic. Ada yang bilang CVT matic cepat rusak bunyi berisik dan bergetar.
Orang telah terlena dengan kemudahan pemakaian yang diberikan oleh motor matic, hingga lupa melakukan perawatan berkala rutin. Kebanyakan orang asal pakai saja di jalan.
Di sisi lain, motor matic itu butuh perawatan khusus di bagian CVT (Continuesly Variable Transmission) atau transmisi penggerak otomatis yang dalam hal ini adalah penggerak sistem pulley belt.
Biar motor matic tetap dalam performa bagus, sebaiknya simak dulu penyebab kerusakan pada sistem CVT matic berikut ini.
Pertama. Kebiasaan buruk pengendara yang membuka handle gas secara spontan dan sering melakukan stop and go. Kebiasaan ini sangat menyiksa kinerja buka tutup pulley, gesekan belt , dan roller. Indikasi kerusakan CVT matic karena ini adalah, ketika motor dari keadaan diam kemudian ber akselerasi, maka terdengar suara kasar dan gerakan roda belakang tersendat bergetar.
Hal ini karena roller telah aus, bentuknya sudah tidak bulat. Untuk itu, sebaiknya karakter berkendara motor matic adalah memutar handle gas dengan pelan-pelan. Ulur kecepatan motor hingga rpm naik secara perlahan dulu, jangan langsung full thortle atau spontan.
Kedua. Tidak pernah melakukan perawatan rutin pada sistem CVT. Bagian CVT perlu dilakukan perawatan (cleaning & greasing).
Sistem CVT merupakan transmisi kering dan tidak tertutup. Oleh sebab itu kotoran, debu dan air bisa masuk (jika kebanjiran). Lakukan lah cleaning filter pada block CVT dengan membuka cover CVT, kemudian bersihkan saringan busa dari debu dan kotoran..
Ketiga. Motor matic yang terendam banjir. Jika motor matic pernah terendam banjir, maka segera lakukan perawatan CVT dan bongkar CVT dan cleaning semua part yg terendam air untuk menghindari korosi.
Setelah dibongkar, oleskan greas pada saft pulley. Lakukan juga pengecekan pada seal pulley, bagian saft dan slot roller ball. Libaht kondisi bagian tersebut.
Keempat. Umur belt yang sudah tua. Ini merupakan faktor penyebab menurunnya kinerja tranmisi matic. Lakukan penggantian belt matic setiap 25000 km. Selain itu juga lihat kondisi fisik permukaan belt, jika sudah longgar, aus atau retak, maka segera ganti.
Kelima. Lakukan selalu untuk cek dan ganti secara periodik oli tranmisi gear reduksi. Oli gardan pada matic ber cc kecil berkapasitas = 100 cm3/0,1 liter. Jangan sampai kehabisan oli garden atau oli transmisi matic.
Comments
Post a Comment