Memilih Jenis Shockbreaker Mobil Yang Bagus

#ShockbreakerMobil #TipsOtomotif #BengkelOtomotif

Shockbreaker Mobil | Rata-rata komponen mobil akan berkurang kinerjanya setelah masa pemakaian 5 tahun atau lebih dari 60.000 km.

Begitu juga dengan shockbreaker mobil. Komponen ini sering juga disebut dengan shock absorber atau sokbreker.

Fungsi shockbreaker adalah untu meredam gerakan berlebih ayunan kendaraan. Shockbreaker dapat juga berati meredam guncangan.

Bila mobil terjadi ayunan atau guncangan yang berlebih, maka akan mempengaruhi pengendalian dan kestabilan mobil. Ayunan  dan guncangan mobil akan sangat terasa bila melintasi jalan yang berlubang atau jalan tidak rata.

Memilih shockbreaker mobil itu harus pas. Pas sesuai dengan bobot kendaraan. Kadang mendapati shockbreaker mobil yang terasa keras atau shockbreaker mobil terasa empuk.

Keras empuknya shockbreaker ini  berhubungan dengan daya redam guncangan terhadap bobot kendaraan.

Bila menaiki kendaraan tanpa shockbreaker, serasa menaiki kuda liar dijalanan. Ini berlaku juga untuk shockbreaker motor dan shockbreaker mobil.

Rasa naik kuda juga akan dialami bila shockbreaker kendaraan rusak. Gejala shockbreaker rusak dapat dirasakan ketika kendaraan melewati gundukan jalanan atau polisi tidur.

Kalau dilihat secara fisik, ciri-ciri shockbreaker rusak adalah terdapat cairan rembesan oli pada seal shock. Merembesnya oli shockbreaker ini akan menurunkan tekanan shockbreaker. Alhasil, daya redam akan berkurang.

Paling parah dari kondisi ini adalah shockbreaker mengeluarkan suara ketika kendaraan dijalankan. Suara “bletak bletok” semacam bunyi tumbukan antar komponen di dalam shockbreaker itu sendiri.

Bila sudah terjadi demikian, maka shockbreaker perlu di ganti. Sebenarnya shockbreaker bisa di perbaiki tanpa di ganti baru. tetapi cara resparasi shockbreaker ini belum terbukti ampuh.

Hanya bisa digunakan sebagai perbaikan sementara. Kalau untuk jangka panjang, tidak direkomendasikan.

Bagi yang mobilnya mengalami shockbreaker rusak, sebaiknya diganti baru saja. Ini untuk kelayakan jangka panjang. Shockbreaker mobil yang dijual dipasaran sangat banyak macamnya. Untuk itu, perlu diperhatikan tips memilih jenis shockbreaker mobil yang bagus.

Jenis shockbreaker terbagi menjadi dua tipe. Tipe oli dan tipe gas. Kedua jenis shockbreaker ini mempunyai karakter berbeda. Banyak orang berpendapat bahwa tipe shockbreaker jenis oli lebih nyaman digunakan daripada jenis gas.

Dalam shockbreaker, terdapat istilah double action dan single action. Istilah ini merupakan perbandingan persentase compress dan rebound. Shockbreaker single action memiliki perbandingan 40 compress dan 60 rebound, maka double action sebaliknya.

Dimana semakin tinggi angka persentase, maka sokbreker memiliki tahanan yang semakin kuat. Jadi saat rebound, selain per yang memiliki karakter memantulkan, sokbreker pun kian menambah kecepatan ketika pergerakan ke atas atau kembali ke posisi semula.

Sedangkan dari segi desain sokbreker, terdapat dua model; mono tube atau twin tube. Jenis twin tube, biasanya disebut shockbreaker tabung. Kalau diperbandingkan, shockbreaker twin tube lebih nyaman daripada yang mono tube.

Shockbreaker tabung, karakternya tidak linear. Daya redaman shockbreaker berbeda disaat berat beban tinggi dan berat beban rendah. Semakin ditumpangi beban tinggi, maka kekerasannya semakin tinggi.

Untuk jenis shockbreaker mono tube, karakternya linier. Daya redaman shockbreaker pada semua berat beban adalah sama. Tekanan shockbreakernya pun sama.

Semua jenis shockbreaker tentu ada spesifikasi, kelebihan dan kelemahannya. Pastikan memilih jenis shockbreaker mobil yang terbaik untuk dipasang pada mobil.

Saran saya, bila sering membawa mobil dengan berat beban penuh, sebaiknya pilih yang shockbreaker twin tube dengan jenis oli.

Comments

Popular posts from this blog

Servis Rutin Berkala Cek Kondisi Motor Bikin Rasa Mesin Baru

Panduan Mudah Cara Mengembalikan Indra Perasa dan Indra Penciuman - Anosmia

Posisi Duduk PCX Saat Riding Yang Nyaman Buat Ngegas