Ucapan Kata Have a Safe Flight Artinya Serasa Doa Dan Harapan

#SafeFlight #HappyLanding #SafetyFirst

Safe flight artinya | Have a safe flight serasa seperti doa dan harapan orang yang akan naik pesawat udara selamat sampai tujuan. Bukan hanya sekedar ucapan selamat terbang saja,

Kata kata have a safe flight dan happy landing bisa seperti ucapan ritual sebelum naik pesawat. Meskipun kita sudah mengikuti prosedur keselamatan di pesawat, musibah bisa datang setiap saat tak terduga. Karenanya, penumpang pesawat tidak tahu apa yang akan terjadi setelah safe flight tersebut.

have a safe flight artinya

Di bandara memang ada prosedur keselamatan yang baku dalam pesawat. Walaupun tak jarang kita menemui keribetan dengan perubahan-perubahan aturan baru. Namun demikian, ada aturan basic keselamatan yang dari dulu sebetulnya tidak pernah berubah.

Agar have a safe flight menjadi doa dan harapan yang dapat terwujud, sebaiknya ikuti prosedur keselataman yang ada.

Baca juga artikel yang membahas tentang Bahan Bakar Pesawat – Jenis dan Klasifikasinya bisa dijadikan untuk pengetahuan kita tentang pesawat udara.

Matikan Handphone atau pilih flight mode
Handphone harus dimatikan sepanjang perjalanan, bukan hanya pada saat take off dan landing. Memang, pada dasarnya, pengaruhnya tidak terlalu besar. Penggunaan frekuensi sinyal handphone dengan pesawat berbeda, tidak bisa saling berinteraksi. Hubungan antara sinyal handphone bisa mengganggu komunikasi dan navigasi sebetulnya belum bisa dijelaskan secara empiris.

Hanya saja, pada waktu pesawat take off dan landing, ada kekhawatiran sinyal mengganggu sistem komunikasi yang ada di cockpit dengan sistem pemantau navigasi penerbangan di darat dan dengan sesama pesawat lain yang kemungkinan tengah terbang berdekatan.

Kalau sudah di atas, malah tidak masalah. Namun, toh, di ketinggian tidak ada sinyal. Untuk amannya, maka penggunaan handphone sebaiknya dilarang sama sekali.

Menegakkan sandaran kursi dan mengenakan sabuk pengaman ketika take off dan landing
Saat pesawat take off dan landing, pesawat dalam kecepatan tertinggi. Ada gaya gravitasi yang bekerja. Terjadi pelambatan gaya, tubuh kita dipengaruhi oleh gaya yang berlawanan dari arah depan ke belakang. Jika sandaran kursi ditegakkan, yang kita rasakan gaya itu dari belakang ke depan.

Sebaliknya, jika sandaran kursi tidak sempurna dan kita tidak mengenakan sabuk pengaman, tekanan gaya yang kuat dari arah depan bisa mengakibatkan kita terlempar.

Begitu pula, dalam keadaan emergency dan mendadak pilot memberi instruksi membatalkan take off, posisi tubuh yang dianjurkan adalah posisi bend down (duduk dengan badan ditundukkan sambil memegang kaki), posisi ini paling aman untuk melindungi diri dari benturan. Bila kursi tidak dalam keadaan tegak, tentu akan sulit untuk melakukan posisi bend down secepatnya.

Sabuk pengaman memberikan perlindungan ekstra pada saat terjadi turbulensi atau cuaca sedang tidak bagus. Turbulensi adalah pergolakan udara, kondisi kolom udara mengalami benturan massa udara yang datang dengan kecepatan yang cukup tinggi dan berasal dari berbagai arah yang tidak beraturan.

Pesawat masuk ke daerah yang tekanannya rendah. Pada saat itu, gaya g (g-force) berubah menjadi negatif, kita diwajibkan mengenakan sabuk pengaman.

Sudah kita bahas 2 point prosedur keselamatan baku saat terbang. Kalau gitu, sudah hampir paham donk, kalau ucapan have a safe flight artinya apa, berharap aman selamat sampai tujuan. Kalau happy landing artinya apa neh…? Selanjutnya, kita bahas lagi yuk prosedur keselamatan baku yang lainnya.

Buka penutup jendela.
Menjelang landing adalah masa-masa kritis. Jika terjadi emergency yang mengharuskan pintu darurat dibuka, pintu baru boleh dibuka jika kondisi di luar aman dan tidak ada api. Untuk memastikan ada atau tidaknya api, kita harus membuka penutup jendela. Tujuannya, agar penumpang waspada bila terlihat percikan api di sayap pesawat.

Selain itu, penumpang juga bisa ikut melihat posisi pesawat, apakah mendekati laut atau daratan saat akan melakukan pendaratan darurat, sehingga bisa secepatnya memutuskan perlu mengenakan jaket pelampung atau tidak.

Perhatikan demo keselamatan oleh pramugari
Setiap kali sebelum terbang, pramugari selalu memperagakan demo keselamatan. Jangan remehkan meski kita sudah mendengarnya berulangkali, sekadar untuk mengingat kembali.

Sebetulnya, prosedur emergency di semua jenis pesawat sama saja. Hanya saja, yang perlu diperhatikan, kondisi interior dan letak pintu darurat berbeda-beda. Cermati pintu darurat, dan cek jaket pelampung di bawah tempat duduk. Jika tidak ada, segera minta ke pramugari.

Baca pula kartu prosedur keselamatan yang biasanya diselipkan di kantong depan tempat duduk. Kartu inilah yang bisa membimbing kita ketika keadaan darurat terjadi di pesawat. Ingat, apabila terjadi insiden, otak kita hanya punya waktu 6-12 detik untuk berpikir (yang disebut time of useful consciousness, kondisi saat otak dengan tubuh masih sinkron). Selanjutnya, kondisi refleklah yang akan menggerakkan penumpang.

Comments

Popular posts from this blog

Servis Rutin Berkala Cek Kondisi Motor Bikin Rasa Mesin Baru

Panduan Mudah Cara Mengembalikan Indra Perasa dan Indra Penciuman - Anosmia

Posisi Duduk PCX Saat Riding Yang Nyaman Buat Ngegas