Kenali Tentang Aerodinamika Mobil (Part 2)

#Aerodinamika #DesainMobil #BodiMobil

Tentang Aerodinamika Mobil | Pada bahasan sebelumnya sudah di bahas tentang penerapan ilmu aerodinamika pada mobil. Artikel kali ini merupakan lanjutan dari Kenali Tentang Aerodinamika Mobil (Part 1).

Kayaknya, semakin kedepan, penerapan teknologi pesawat udara mulai diterapkan pada mobil. Penerapan ini terutama terdapat pada mobil berkecepatan tinggi.

Dan sekarang, lagaknya mobil jenis compact car pun mulai sedikit-sedikit terbenam teknologi pesawat udara. Yang paling menonjol adalah teknik aerodinamika yang tedapat pada desain bodi mobil. Bentuk fisik mobil pun lebih aerodinamik.

Bentuk bodi mobil yang aerodinamik

Bagian depan mobil merupakan bagian bodi mobil yang sangat menentukan besarnya gaya hambat (drag force). Bagian depan  mobilterdiri dari spoiler atau bemper, kap mesin, windscreen dan kaca depan. Komponen ini berhadapan langsung dengan aliran udara.

Semakin cepat jalannya mobil, hambatan udara yang ditimbulkannya akan semakin besar. Aspek aerodinamika pada bagian hidung atau moncong mobil sangat dipertimbangkan setelah kebutuhan udara untuk pendinginan mesin yaitu khususnya radiator dan udara untuk mendinginkan rem depan terpenuhi.

Secara umum bagian depan mobil termasuk kaca depan dibuat landai pada bagian atas dan samping serta bagian bawah sedekat mungkin dengan jalan, sehingga udara semaksimal mungkin melewati bagian depan atas dan seminimal mungkin yang melewati bawah bodi mobil sehingga gaya angkat mobil yang timbul semakin rendah.

Bagian atap mobil. Bagian atap mobil dapat diperbaiki dengan mendesain atap berbentuk konvex agar memudahkan aliran udara  mengalir  ke belakang. Jika konveksitas  diperbesar, Coeffisien of Drag (CD) dapat  diperkecil.

Jika bentuk konvex didesain sehingga menyebabkan pertambahan luas frontal area maka aerodinamik drag juga meningkat.

Jika tinggi atap asli dibiarkan konstan maka kaca depan dan belakang harus dibuat melengkung sehingga efek konveksitas dapat tercapai.

Bagian belakang mobil. Stabilitas mobil juga sangat ditentukan oleh gaya yang terjadi pada bagian belakang mobil, oleh karena itu maka pada bagian belakang mobil dibuat lebih lancip dan pada mobil balap selain dipasang spoiler juga dipasang sayap (wing), sehingga semaikn cepat mobil gaya angkat yang timbul dan pusaran atau turbulensi (vortek) dapat dieliminir.

Bagian samping mobil. Reduksi drag pada bagian samping mobil dapat dilakukan dengan mendesain kelengkungan bagian  samping (convexity).

Bagian bawah mobil. Kekasaran bagian bawah mobil juga akan meningkatkan nilai drag pada mobil. Reduksi drag dapat  dilakukan dengan cara memperhalus bagian bawah mobil.

Selain itu jarak yang semakin pendek antara bodi bagian bawah dengan permukaan jalan akan menghasilkan gaya angkat mobil yang semakin kecil.

Komponen bodi. Komponen  bodi seperti jendela, atap, dan lampu depan mobil mempunyai pengaruh penting terhadap  besarnya  koefisien hambat aerodrnamik (CD).

Dengan jendela mobil yang terbuka, atap mobil yang terbuka dan lampu depan yang juga terbuka akan meningkatkan gaya hambat atau Coeffisien of Drag (CD) meningkat.

Secara prinsip, semakin cepat kecepatan mobil, maka gaya-gaya aerodinamika terhadap mobil semakin besar, yaitu : gaya hambat (drag force) aerodinamik [Fd], gaya angkat (lift force) aerodinamik [Fl] dan gaya samping (side force) aerodinamik [Fs]. Yang paling dihindari adalah ketika mobil berkecepatan kencang adalah mobil tidak melayang.

Jikalau terjadi mobil melayang, maka mobil lebih sulit untuk dikendalikan. Ban mobil tidak menyentuh aspal dan mobil susah di rem. Kesemua ini hanya bertujuan untuk safety car dan efisiensi bahan bakar.

Comments

Popular posts from this blog

Servis Rutin Berkala Cek Kondisi Motor Bikin Rasa Mesin Baru

Panduan Mudah Cara Mengembalikan Indra Perasa dan Indra Penciuman - Anosmia

Posisi Duduk PCX Saat Riding Yang Nyaman Buat Ngegas