Bagian Mobil Yang Mudah Berkarat dan Berjamur
#KaratMobil #JamurMobil #TipsOtomotif
Bagian Mobil Yang Mudah Berkarat dan Berjamur | Saat musim hujan tiba, jangan sampai mobil kehujanan sampai berhari-hari.
Air hujan itu mengandung bersifat asam, terlebih bagi yang berada di kota-kota besar dengan tingkat polusi yang tinggi. Air hujan ini akan berdampak pada mobil.
Guyuran air hujan akan berdampak pada beberapa bagian mobil yang mudah berkarat dan berjamur. Sering timbul karat dan jamur pada bagian itu. Tentu, mobil berkarat dan berjamur akan menurunkan nilai sebuah mobil.
Penyebab mobil berkarat dan berjamur tidak hanya air hujan saja, bisa juga akibat terkena genangan air di jalan.
Saat ini banyak sekali garam kimia yang bercampur dengan genangan air di jalanan, mulai dari asam hingga lapisan aspal yang terkelupas.
Saran saya apabila mobil terkena guyuran hujan, segera saja untuk di cuci. Setelah mencuci mobil, segera di keringkan memakai kanebo. Jika mengeringkan mobil kurang maksimal, maka air masih bersarang pada bagian tertentu di mobil.
Karena tidak dijalankan dan tidak tersengat matahari, maka endapan air tadi bisa menimbulkan karat dan jamur. Inilah awal mula penyebab bagian mobil yang mudah berkarat dan berjamur.
Untuk memastikan bahwa air tidak mengendap disitu, perhatikan beberapa titik bagian mobil yang biasanya menjadi tempat bersarangnya air. Biasanya pada titik bagian mobil tersebut, muncul karat atau jamur mobil.
- Kaca mobil. Perhatikan pada bagian bawah kaca depan maupun belakang. Tepatnya, pada sambungan karet, di situlah tempat berkumpulnya kotoran, bisa berupa debu yang tersapu wiper atau kotoran dari atap mobil. Bila didiamkan, kotoran itu akan mengeras dan berubah menjadi kerak jamur mobil.
- Talang air. Ketika hujan, air dari atap dibuang melalui talang. Saat mobil diam dan diguyur hujan atau usai dicuci, akan menggenang di talang. Pada mobil tertentu, talang itu dilapisi dengan karet. Nah, air yang bercampur kotoran akan mengeras membuat aliran terhambat. Akibatnya oksidasi dengan udara, air tadi menggerogoti pelat dan menjadi karat. Indikasinya, cat terkelupas dan bodi keropos.
- Pintu Bagasi mobil. Untuk mobil jenis MPV ada pintu bagasi. Biasanya, kotoran berkumpul pada bagian atas lantaran air dari atap yang membawa kotoran numpuk di situ. Jumlahnya cukup banyak dan bagian ini jarang mendapat perhatian.
- Sepatbor. Cipratan air dari ban yang bercampur kotoran suka menempel dicelah-celah antara plastik penutup fender dengan bodi. Karena basah, akan memicu karat. Sebaiknya ketika mencuci, upaya dengan tekanan air yang kencang. Atau bawa ke tukang cuci mobil yang menggunakan kompresor.
- Engsel pintu mobil. Bagian ini sering dihinggapi karat. Tandanya, ketika pintu dibuka mengeluarkan suara kriek…kriek. Usai dicuci, jangan lupa engsel di lap dan setelah itu dikasih cairan penetran.
Kalau diperhatikan, masih banyak bagian mobil yang mudah berkarat dan berjamur selain lima bagian yang sudah disebutkan. Yang paling penting adalah, kemauan si pemilik mobil untuk merawat mobil secara rutin.
Menurut pendapat saya, terlalu sering mencuci mobil itu juga tidak baik, akan tetapi kalau jarang mencuci mobil itu juga kurang baik.
Kalau saya, lebih suka cuci mobil tidak makai shampo (cukup air saja) dan hanya saya lap saja.
Comments
Post a Comment