Terkadang, Tidak Paham Cara Kerja Rem Itu Penyebab Kecelakaan

#JenisRem #TeknologiRem #RemMobil

Cara Kerja Rem | Rem tidak terpisahkan dari sebuah kendaraan. Rem digunakan disaat sedang melaju dijalanan. Dengan rem, bisa menghindari kecelakaan.

Banyak kecelakaan lalu lintas yang terjadi akibat kerusakan pada rem. Setiap kali kita servis rutin kendaraan di bengkel, biasanya kondisi rem akan selalu di cek kelayakannya.

Beda kendaraan dan beda jenis roda, maka beda pula jenis rem-nya. Saat ini ada bebarapa jenis dan teknologi mekanisnya dan minyak rem.

Rem motor dan rem mobil pun berbeda, beda teknologinya. Dengan memahami cara kerja rem, kita bisa nge-drift semaunya.

Rem Tromol

Rem tromol dioperasikan melalui satu rem, dan bentuknya seperti mangkok, jadi ada dua sepatu rem yang bergerak ke arah samping kiri dan kanan. Motor keluaran di bawah tahun 90-an menggunakan rem jenis ini.

Rem Cakram

Rem cakram biasa yaitu rem yang menggunakan disc brake yang bentuknya menyerupai piring dan cara kerjanya dengan menjepit piringan rem agar kendaraan berhenti.

Rem cakram berventilasi sama persis dengan rem cakram biasa. Namun piringannya lebih tebal dan ditengahnya ada rongga udara kosong di kisi-kisinya, sehingga dinamakan cakram berventilasi.

Rem Angin

Rem angina adalah rem tromol dengan bantuan hidrolik angin sehingga lebih dikenal menjadi rem angin. Rem ini biasanya digunakan untuk kendaraan-kendaraan berat.

Teknologi Rem Konvensional

Rem konvensional merupakan rem yang bekerja berdasar pergerakan refleks dari si pengemudi. Bila pengemudi menginjak pedal rem dengan kekuatan yang lebih sehingga menyebabkan ban terkunci, maka yang terjadi adalah kendaraan tidak terkontrol.

Teknologi ABS (Anti-Lock Brake System)

ABS selalu memiliki frekuensi pengereman puluhan kali per detik untuk menghindari ban terkunci (untuk menghasilkan brake terbaik), tapi konsekuensinya pada pedal rem akan timbul bunyi yang cukup keras, dan akan ada pergerakan dari pedal seperti terpantul-pantul.

Terkadang bagi pengemudi yang belum paham, justru melepas pedal rem ketika ABS bekerja. Bagi yang belum paham akan menganggap terjadi kerusakan pada pengeremannya.

Bagi yang mau merasakan dan memahami rem ABS, caranya bisa berkendara di tempat sepi dengan kecepatan sekitar 40-50 km/jam kemudian injak pedal rem sekuat kuatnya. Saat menginjak rem itu, maka bisa merasakan ABS.

Rem ABS itu memakai pompa hidrolik yang bekerja atas gesekan besi di sekitar rem tersebut. Bunyi keras yang muncul bukan merupakan tanda kendaraan rusak tapi itulah cara kerja ABS.

Teknologi EDB (Electronik Brake System)

Sistem pengereman EDB ini lebih baik dari ABS. Sistem ini bisa mendeteksi tingkat kebutuhan cengkraman rem di masing-masing sudut atau antara depan dan belakang berdasarkan bobot kendaraan pada saat itu agar kendaraan tetap stabil.

Teknologi BA (Brake Assist)

Brake Assist akan membantu pengemudi saat menginjak pedal rem. Dengan adanya sistem break assist, pedal akan jauh terasa lebih ringan.

Sistem BA ini membantu pengemudi untuk mengetahui tingkat kepakeman rem saat si pengemudi bereaksi, baik itu cepat maupun lambat. Dengan teknologi BA, pengemudi tidak perlu menginjak rem sekuat tenaga untuk mengontrol penghentian kendaraan.

Rem itu ibarat penolong bagi pengemudi disaat sedang berkendara di jalanan. Biar semuanya safety, maka pahami dan rasakan jenis teknologi rem yang ada pada kendaraan.

Cara mengerem kendaraan dipengaruhi oleh pemahaman pengemudi terhadap jenis dan teknologi rem tersebut. Cara pengereman yang baik, pas dan tepat itu safety.

Comments

Popular posts from this blog

Servis Rutin Berkala Cek Kondisi Motor Bikin Rasa Mesin Baru

Panduan Mudah Cara Mengembalikan Indra Perasa dan Indra Penciuman - Anosmia

Posisi Duduk PCX Saat Riding Yang Nyaman Buat Ngegas